Beriman - Berkarakter - Berilmu
Bahas Tuntas: Peradaban Mesir Kuno
Asal mula, kronologi, arsitektur, agama, seni dan lainnya
Danu Yusuf, S.Pd
4/19/2024
Bahas Tuntas: Peradaban Mesir Kuno
Bangsa Mesir Kuno sudah memiliki peradaban yang maju sekitar 5.100 tahun yang lalu (3.100 SM). Bangsa Mesir Kuno meninggalkan bukti-bukti sejarah yang menandakan bangsa tersebut mengerti banyak hal dan banyak keahlian. Mereka membangun bangunan-bangunan megah, memiliki sistem penulisan, para warga memiliki banyak keahlian dalam berbagai bidang seperti kimia, arsitektur, matematika, dan seni. Peradaban Mesir Kuno berlangsung sekitar tahun 3.100 SM hingga tahun 322 SM. Disini akan dibahas secara tuntas tentang peradaban Mesir Kuno.
Asal Mula
Seorang raja yang bernama Menes (beberapa sumber mengatakan raja Narmer atau Hor-Aha, ada juga yang mengatakan bahwa Narmer dan Menes merupakan orang yang sama) membeli tanah di sepanjang sungai Nil. Para penduduk Mesir waktu itu menganggap raja-raja Mesir yang disebut fir’aun (pharaoh) sebagai dewa. Anggapan ini muncul karena raja Mesir dianggap memiliki kekuatan untuk mengendalikan Sungai Nil yang dapat menyuburkan ladang-ladang mereka. Konon raja tersebut berhasil menyatukan kedua wilayah yaitu Mesir Atas (hulu) dan Mesir Bawah (hilir). Penyatuan kedua wilayah tersebut diikuti dengan berdirinya Dinasti Pertama Mesir Kuno. Secara historis, peradaban Mesir kuno berada pada zaman perunggu.
Kronologi Singkat Pemerintahan Mesir Kuno
Selama lebih dari 3.000 tahun, Peradaban Mesir Kuno menjadi salah satu peradaban terkaya dan maju yang pernah ada. Secara kronologis, Mesir Kuno dibagi menjadi beberapa era yang masing-masing perintah oleh raja atau fir'aun secara absolut. Raja Menes dan keturunannya memerintah pada zaman Dinasti Mesir Awal hingga tahun 2780 SM. Periode ini kemudian dilanjutkan oleh Periode Piramida atau Kerajaan Mesir Tua (2780 SM - 2250 SM) yang diawali oleh pemerintahan raja Zoser. Periode ini dinamakan Periode Piramida karena pada periode tersebutlah piramida pertama dibuat sebagai makam untuk raja Zoser dan keluarganya hingga memiliki sekitar 11 dinasti.
Periode Kerajaan Pertengahan (2134-1778 SM) berlanjut hingga dinasti ke 17. Pada periode ini pemerintahan Mesir Kuno sedang mengalami kekacauan sehingga hanya sedikit bangunan-bangunan megah dibuat. Periode Kerajaan Pertengahan diakhiri oleh rangkaian-rangkaian invasi dari bangsa lain. Masuk pada periode selanjutnya yaitu Periode Kerajaan Baru (1567 SM - 1080 SM) yang mana para raja atau fir'aun mulai membangun kembali peradaban mereka menjadi bangsa yang lebih kaya dan maju. Pada periode ini, piramida-piramida tidak lagi dibangun karena dianggap gagal dalam melindungi makam-makam para raja dari penjarah. Beberapa bangunan pada periode sebelumnya yang rusak, dibangun kembali pada periode ini.
Selain itu, kuil-kuil megah dan patung-patung raksasa juga dibangun untuk menghormati para dewa dan raja bangsa Mesir Kuno. Perkembangan arsitektur pada masa ini juga semakin maju. Patung dan seni lukis lainnya semakin realistik. Oleh karena itu, periode ini sering disebut juga sebagai Zaman Emas Seni Mesir. Periode ini berakhir hingga dinasti ke 25. Dinasti ke 26 hingga dinasti ke 30 berada pada periode Mesir Akhir (715 SM - 30 SM). Dinasti ke 30 merupakan dinasti terakhir yang dikuasai oleh raja keturunan asli bangsa Mesir. Sementara, dinasti ke 31, bangsa Mesir dikuasai oleh bangsa Persia yang mana Raja Artaxerxes II memerintah dari tahun 343 SM sampai 332 SM
Kekuasaan Raja Artaxerxes II digulingkan oleh Raja Aleksander Agung. Penaklukan oleh Aleksander Agung membuat Yunani menguasai Mesir selama dua dinasti yaitu dinasti ke 32 dan 33 dari tahun 332 SM - 30 SM. Bangsa Mesir saat itu terpengaruh oleh budaya-budaya Yunani. Kerajaan Mesir yang masih dalam kekuasaan bangsa Yunani disebut sebagai Kerajaan Ptolemaik. Nama Ptolemaik sendiri diambil dari para penguasa Yunani di Mesir yaitu Ptolemaios (Ptolemy). Setelah tahun 30 SM, Daerah Mesir kemudian dikuasai oleh bangsa Romawi, Bizantium, Kekaisaraan Sasaniyah dan Kekhalifahan Rasyidin.
Hasil Pengamatan
Bangsa Mesir Kuno memiliki banyak pengetahuan tentang alam yang mereka pelajari melalui observasi/pengamatan dan percobaan-percobaan. Contoh pengamatan yang dilakukan adalah dengan mengamati waktu-waktu saat sungai Nil banjir. Sungai Nil yang banjir setiap tahun dapat menandakan kapan mereka harus mempersiapkan untuk bercocok tanam. Banjir tersebut membawa endapan-endapan yang dapat menyuburkan tanah.
Melalui pengamatan, mereka berhasil menemukan cara untuk mencatat waktu berdasarkan posisi bintang-bintang dan matahari. Dari hasil pengamatan tersebut, mereka menciptakan kalender 30 hari dalam satu bulan sebanyak 12 bulan setahun yang mana satu bulan dibagi menjadi tiga minggu saja. Sehingga dalam satu tahun terdapat 360 hari ditambah 5 hari dimana mereka menghormati lima dewa Mesir Kuno pada masa itu.
Dalam bidang kedokteran, Bangsa Mesir Kuno percaya bahwa penyakit didatangkan dari hal-hal yang mistis. Tetapi para tabib masa itu memiliki berbagai jenis pengobatan dan obat-obat tradisional seperti minyak zaitun, madu dan rempah-rempah lainnya.
Sistem Penulisan
Bangsa Mesir Kuno sudah mengenal sistem penulisan. Naskah-naskah kuno yang berisi banyak cerita mengenai kehidupan masa itu dan juga pengetahuan-pengetahuan lainnya ditulis dari kertas papirus yang berasal dari serat tanaman papirus. Mereka menggunakan gambar-gambar yang mewakili suatu benda yang disebut sebagai hieroglif. Untuk mempermudah penulisan, sistem piktografi berkembang menjadi tulisan Demotik, Hieratik dan Koptik.
Hieroglif: Bahasa Mesir Kuno, bahasa yang tersusun atas gambar-gambar. Sumber: Unsplash
Bangunan-Bangunan Megah
Banyak bangunan megah yang dibangun sebagai makam para raja dan persembahan kepada dewa-dewa Mesir. Beberapa kuil dibangun pada tebing-tebing batu. Patung-patung raksasa diukir dari sebuah bongkahan batu kapur besar. Tembok pada kuil memiliki berbagai macam relief yang diukir dan tulisan hieroglif. Selain itu, terdapat tiang batu yang disebut sebagai obelisk yang merupakan monumen raksasa yang pada sisi-sisinya tertulis kejayaan para raja.
Gambar: 1. Obelisk, 2. Relief pada tembok, 3. Patung Raksasa di Kuil Abu Simbel, 4. Sphinx, 5. Piramida Zoser, 6. Piramida. Sumber: Unsplash
Bangunan-bangunan besar seperti piramida sebagian besar terbuat dari batu kapur. Tiga piramida raksasa yang ada di Giza dibangun untuk mengingatkan orang-orang akan kekuatan fir'aun. Salah satu dari piramida terbesar itu dibangun selama 20 tahun. Secara matematis, piramida tersebut disusun atas batu-batu kapur yang diukir dan berjumlah sekitar 2.300.000 batu. Batu tersebut rata-rata seberat 2,5 ton hingga 30 ton. Bangsa Mesir hanya menggunakan alat-alat sederhana seperti tali-temali, dan katrol. Ruang makam para raja biasanya tersusun atas batu-batu granit yang amat berat.
Agama
Bangsa Mesir Kuno menyembah dewa-dewa mereka. Mereka mempercayai adanya 11 dewa (politeisme). Dewa yang tertinggi adalah dewa Matahari (Ra). Dewa-dewa dapat menjelma sebagai binatang untuk menyelidiki kelakuan manusia seperti Dewa Anubis dan Dewa Set. Gambar dibawah ini merupakan ilustrasi dewa Anubis berkepala anjing (jackal) sebagai dewa kematian yang menimbang amal seseorang. (Sumber: Britannica.com)


Bangsa Mesir mempercayai adanya kehidupan setelah kematian. Makam para raja Mesir sangatlah megah. Ketika seorang raja Mesir meninggal, jenazahnya akan melalui proses pembalsaman atau pengawetan dengan cara mengeluarkan organ tubuh dan memasukan rempah-rempah, lalu direndam air garam selama 70 hari. Jenazah yang diawetkan disebut sebagai mumi. Kepercayaan bangsa Mesir yaitu jenazah merupakan tempat ruh, jika jenazahnya rusak maka ruh tersebut akan hilang. Sarkofagus (peti mati) para raja biasanya terdiri atas beberapa lapis peti yang dihias oleh berbagai macam ornamen, batu mulia dan emas. Menurut kepercayaan, hal ini dilakukan agar para raja dapat bahagia di kehidupan setelah kematian.
Salah satu makam yang belum tersentuh oleh para penjarah adalah makam Raja Tut (Tuntakhamun). Makam tersebut terdiri atas 4 ruangan yang berisi banyak harta benda. Mumi raja Tut tersimpan pada sarkofagus yang terdiri dari 8 lapis. Lapisan luar berbentuk persegi panjang yang terbuat dari batu kuarsit dan granit yang terdiri atas 4 lapis. Sementara sarkofagus mumi terdiri dari 3 lapis. Dua sarkofagus terluar terbuat dari kayu dan sarkofagus terdalam terbuat dari emas dengan berat lebih dari 100 kg. Mumi raja dilapisi oleh kain linen dan diberikan topeng emas dengan berat lebih dari 20 kg. (Sumber gambar: mercurynews.com)


contact@smpexcellent1sch.id
Follow Us at Instagram
Subscribe agar terus update!
0813 8750 1070
0822 9876 5783
0823 1162 9579