Masa pembuahan manusia hingga masa kelahiran yang berlangsung selama 9 bulan di dalam rahim merupakan masa prenatal (Kambali, 2018). Pada masa ini, sel sperma yang masuk ke dalam ovum akan berkembang dan membelah diri menjadi 2 sel, 4 sel, morula, blastrula hingga membentuk fetus (janin). (lihat video embriogenesis dari salamander) Menurut beberapa sumber, periode prenatal merupakan periode tercepat dalam pertumbuhan dan perkembangan manusia. Meskipun demikian, individu yang sedang mengalami tahap ini sangat rentan terhadap pengaruh dari luar yaitu ibu yang mengandungnya. Oleh karena itu, perlu diperhatikan bahwa agar bayi terlahir sehat, maka seorang ibu yang sedang mengandung harus memiliki wawasan yang baik tentang kesehatan dan kebiasaannya. Dalam periode ini terdapat tiga tahap yaitu: tahap germinal, tahap embrionik, tahap fetal.

1. Tahap Germinal
   Tahap dimana kehidupan manusia dimulai dimana sel sperma bertemu dengan ovum. Ovum atau sel telur akan menseleksi dan memilih satu sel sperma terbaik dari 100 juta sel sperma yang diproduksi laki-laki. Proses bertemunya sel sperma dengan ovum disebut sebagai pembuahan (fertilization). Tahap germinal akan berlangsung pada 2 minggu pertama dimulai dari pembentukan zigot.

2. Tahap Embrionik
   Merupakan Tahap lanjutan dari tahap germinasi dimana umur sel yang telah dibuahi berumur lebih dari 2 minggu sehingga terbentuknya segumpal darah (embrio). Tahap Embrionik berlangsung selama kurun waktu 2 hingga 8 minggu. Pada tahap ini, gumpalan darah yang tersusun menjadi semakin kompleks. Organ-organ yang berkembang akan membentuk sistem tertentu seperti sistem pencernaan dan pernafasan. Selain itu, otot, tulang dan kulit pun mulai berkembang. Berbarengan dengan terbentuknya organ yang semakin kompleks membuat gumpalan darah yang akan menjadi calon janin membutuhkan suplai makanan, maka terbentuklah tali pusar untuk mendukung kehidupan calon janin. Selain tali pusar, plasenta dan ketuban juga akan terbentuk pada tahap ini. Hingga pada minggu ke-4, gumpalan darah tadi akan semakin intensif membentuk mata, kaki, tangan, jantung, pembuluh darah dan organ kompleks lainnya.

3. Tahap Fetal
   Tahap fetal atau janin merupakan tahap dimana embrio mulai memasuki umur dua bulan hingga tujuh bulan. Tahap ini, embrio sudah dapat dikatakan sebagai janin karena pembentukkannya sudah semakin kompleks ditandai dengan munculnya kepala, wajah, tangan dan kaki, lalu organ-organnya sudah semakin lengkap seperti otak dan jantung yang sudah berfungsi. Setelah pertumbuhan dan perkembangan janin sudah matang, maka dalam kurun waktu 7-9 bulan, bayi akan "berbalik" yaitu posisi kepala berada dibawah sehingga siap dilahirkan.

Maksimalkan Perkembangan pada Tahap Ini.

Selama tahap prenatal, janin mengalami berbagai perubahan yang signifikan. Mulai dari pembentukan organ-organ vital hingga perkembangan sistem saraf dan tulang. Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk menjaga kesehatan dan nutrisi yang baik agar janin mendapatkan semua nutrisi yang dibutuhkan untuk perkembangannya.

Salah satu cara untuk memantau perkembangan janin adalah dengan melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin. Pemeriksaan kehamilan ini meliputi pemeriksaan fisik, pemeriksaan ultrasonografi (USG), dan pemeriksaan laboratorium. Melalui pemeriksaan ini, dokter dapat memastikan bahwa janin sedang tumbuh dan berkembang dengan baik.

Selain itu, penting juga bagi ibu hamil untuk menjaga pola makan yang sehat dan seimbang. Janin membutuhkan nutrisi yang cukup agar dapat tumbuh dan berkembang dengan sempurna. Pastikan untuk mengonsumsi makanan yang kaya akan protein, vitamin, dan mineral. Hindari juga konsumsi makanan yang tidak sehat seperti makanan yang mengandung banyak natrium/garam, MSG, bahan tambahan pangan kimiawi seperti pengawet dan lemak jenuh.

Selain menjaga pola makan yang baik, ibu hamil juga perlu memperhatikan pola tidur yang cukup. Tidur yang cukup sangat penting bagi perkembangan janin. Pastikan untuk tidur dengan posisi yang nyaman dan hindari tidur terlalu larut malam.

Perkembangan pada Periode Prenatal

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Periode Prenatal

Mengingat periode ini merupakan periode yang sangat rentang bagi bayi, penting untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi periode prenatal. Dengan mengetahui faktor-faktor tersebut, peluang untuk melahirkan bayi yang sehat dan berkembang dengan optimal menjadi lebih besar.

• Faktor Genetis
  Faktor ini merupakan sifat-sifat bawaan dari orangtua yang terjadi karena kromosom ayah dan ibu yang masing-masing terdapat 23 pasang. Faktor genetis sulit untuk dikendalikan mengingat pembuahan terjadi dengan mewariskan sifat orangtua secara acak dari 23 pasang kromosom yang mengandung informasi pewarisan sifat. Faktor genetis dapat menguntungkan dan dapat pula menyebabkan kerugian. Contoh faktor genetis yang menguntungkan yaitu anak cerdas diwarisi oleh orangtua yang memiliki otak yang cemerlang. Faktor genetis yang merugikan biasanya penurunan penyakit genetis seperti hemofilia. Penyakit yang diwariskan biasanya terjadi karena adanya faktor-faktor buruk dari luar sehingga perkembangan pada periode prenatal terganggu

• Faktor Lingkungan
  Sedikit dijelaskan diatas bahwa faktor lingkungan dapat mempengaruhi perkembangan pada periode prenatal. Beberapa faktor yang mempengaruhi periode ini yaitu kesehatan ibu, asupan gizi, keadaan emosional dan usia. Lingkungan yang tercemar dapat menggangu perkembangan dalam periode prenatal seperti paparan asap (asap rokok, kendaraan dll), radiasi, alkohol dan obat-obatan. Oleh karena itu penting untuk menjaga diri dari keadaan lingkungan yang buruk yaitu dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung antioksidan, menghindari keluar rumah saat jam sibuk, dan menggunakan masker.

Tahap prenatal adalah waktu yang penting bagi janin untuk tumbuh dan berkembang. Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk memperhatikan dan memantau perkembangan janinnya dengan baik. Dengan menjaga kesehatan dan nutrisi yang baik, serta menghindari faktor risiko, diharapkan janin dapat tumbuh dan berkembang dengan sempurna.

(dY.)