Beriman - Berkarakter - Berilmu

Pengaruh Negatif Gawai terhadap Perkembangan Anak

Gawai atau gadget sudah menyatu dengan kehidupan sehari-hari. Namun terdapat dampak-dampak negatifnya.

Danu Yusuf, S.Pd

12/1/2023

Jaman sekarang kehidupan sehari-hari tidak lepas dari dukungan teknologi canggih. Penggunaan teknologi sangat diperlukan untuk meningkatkan kinerja. Hampir semua bidang menggunakan teknologi seperti bidang pendidikan, manufaktur, pemerintahan, ekonomi, geografi dan sebagainya. Salah satu teknologi yang lazim ditemukan pada masyarakat ialah gawai/gadget. Gawai merupakan suatu perangkat yang memiliki fungsi terapan sehingga dirancang secara spesifik lebih canggih dari perangkat sebelumnya. Menurut Widyawati dkk. (2014) gawai merupakan media canggih yang diciptakan dengan berbagai aplikasi yang dapat menyediakan fitur dalam aspek tertentu seperti jejaring sosial, berita dan hiburan.

Salah satu bentuk gawai yang lumrah dipakai yaitu smartphone atau ponsel pintar. Ponsel pintar disebut "pintar" karena memiliki fitur-fitur canggih dan kemampuan tingkat tinggi. Ponsel pintar merupakan perpaduan antara ponsel biasa dan fungsi-fungsi komputer. Kita dapat bisa mengetahui apapun yang ada di seluruh dunia hanya dengan ponsel pintar di genggaman kita dengan sambungan internet. Banyak fitur-fitur yang dapat dinikmati pengguna dari berbagai aspek seperti pendidikan, komunikasi, ekonomi, sosial dan hiburan. Dari sisi komunikasi, ponsel pintar tidak hanya mengirim pesan teks saja, tapi sudah bisa mengirim gambar, rekaman suara bahkan panggilan dengan video. Pengguna ponsel pintar juga dapat dengan mudah mencari informasi seputar pendidikan dan ilmu pengetahuan. Selain itu, ponsel pintar menyediakan aplikasi belanja online.

Selain itu, fitur hiburan merupakan fitur yang paling sering digunakan. Fitur hiburan pun beragam seperti Youtube, TikTok, dan aplikasi permainan online maupun offline. Banyak pengguna yang membeli ponsel pintar hanya untuk memanfaatkan fitur yang satu ini. Padahal, selain fitur hiburan ada banyak fitur-fitur lain yang bisa dimanfaatkan. Seorang CEO perusahaan teknologi ternama "Apple" - Tim Cook - mengatakan bahwa ia khawatir dengan orang-orang yang menggunakan produknya hanya sebatas untuk hiburan sementara yang seharusnya diharapkan untuk meningkatkan kreatifitas.

Penggunaan aplikasi hiburan pada ponsel pintar tidak memandang umur. Dari balita hingga orang tua tidak lepas dari aplikasi hiburan yang ada pada ponsel pintar terlebih lagi pada anak-anak ditambah dengan situasi pandemi yang membuat mereka terpaksa berdiam dirumah. Namun apa yang terjadi apabila penggunaan gawai pada anak tidak dibatasi? Salah satu dampak negatif dari penggunaan gawai yang berlebihan adalah kecanduan. Indikasi kecanduan anak dapat dihitung berdasarkan durasi penggunaan gawai. Apabila anak menggunakan gawai lebih dari 15 jam dalam satu minggu, merupakan indikasi kecanduan.

Pengaruh Negatif Gawai Terhadap Perkembangan Anak

Berikut saya rangkum pengaruh-pengaruh negatif gawai terhadap anak apabila terindikasi kecanduan

  1. Perubahan Sikap

    • Bisa ditandai dari sikap yang mudah marah, kurang sabar karena terekspos dengan kekerasan pada game atau video dan merasa terganggu saat sedang asyik menggunakan gawai.

    • Bingung, tidak tenang, gelisah dan kesepian apabila tidak memegang gawai.

    • Tidak menghiraukan peringatan orangtua

  2. Berkurangnya motivasi akademik

    • Seorang anak yang terindikasi kecanduan gawai akan sulit termotivasi untuk belajar. Dalam hal ini, orangtua maupun guru akan kesulitan untuk mengajak anak untuk belajar.

  3. Berkurangnya kualitas tidur

    • Sebuah kejadian nyata terjadi pada seorang anak balita yang merupakan tetangga penulis. Balita tersebut terindikasi kecanduan gawai karena adanya perubahan siklus tidur. Ia tidak tidur di malam hari melainkan di siang hari. Tentu saja apabila hal ini berlangsung lama akan mempengaruhi masa depan si balita.

  4. Berkurangnya pencapaian belajar

    • Banyak penelitian yang mengatakan bahwa penggunaan gawai yang berlebih dapat mengurangi pencapaian belajar yang ditandai dengan berkurangnya nilai akademik sekolah karena waktu yang dipakai untuk belajar digunakan untuk menggunakan gawai.

  5. Kemampuan komunikasi yang tidak berkembang

    • Karena anak lebih banyak menghabiskan waktunya dengan gawai, anak jadi jarang berkomunikasi baik dengan orang tua maupun dengan teman sebaya sehingga kemampuan interpersonal anak tidak berkembang dan membuat anak menjadi introvert.

  6. Perkembangan emosi (EQ) terhambat

    • Anak seharusnya lebih sering berbaur dengan sekitar sehingga dia dapat mengamati, melihat, dan mendengar situasi sekitarnya supaya otaknya terstimulasi. Anak dibawah umur 10 tahun perlu adanya penyelarasan (attunement) emosional yang baik yang terdiri atas kebahagiaan, rasa takut, gelisah, kenyamanan, empati, motivasi, tempramen dan sebagainya. Penting bagi orangtua untuk merespon penyelarasan tersebut agar berkembang.

  7. Kesehatan anak

    • Salah satu dampak nyata kecanduan gawai pada kesehatan yaitu berkurangnya kesehatan mata anak. Karena penggunaan gawai yang terlalu dekat dengan mata membuat penglihatan mata anak menjadi degradasi atau berkurang. Anak yang kecanduan juga menjadi lupa waktu sehingga dia menjadi jarang minum yang mengakibatkan permasalahan pada ginjal.

    • Kecanduan gawai membuat mobilitas anak menjadi kurang yang dapat mengakibatkan naiknya berat badan dan obesitas karena penggunaan gawai hanya dilakukan ditempat yang sama dan tidak berpindah-pindah.

Apa yang menyebabkan anak-anak kecanduan menggunakan gawai?

  • Kurangnya kepedulian orangtua yang mengakibatkan:

    • Kurangnya pengawasan terhadap anak

  • Lingkungan

    • Dalam suatu penelitian, seorang anak yang kegiatan di luar rumah dibatasi akan membuat anak kecanduan menggunakan gawai yang menyebabkan anak kesepian dan bosan sehingga untuk melampiaskannya, anak tersebut menggunakan gawai hingga lupa waktu.

    • Orangtua atau orang yang dekat dengan anak sering menggunakan gawai, maka anak akan menggunakan gawai juga karena anak merupakan peniru yang baik.

    • Anak yang sering bergaul dengan anak-anak yang menggunakan gawai akan mudah kecanduan gawai. Dalam suatu riset, anak yang menolak bermain game yang lazim dimainkan oleh anak sebaya-nya akan diperolok-olok dan dijauhi sehingga membuat sikap anak berubah.

Saran

Dalam hal ini, faktor paling penting untuk mencegah dampak buruk penggunaan gawai dan kecanduan gawai adalah pengawasan orang tua. Sebagai orangtua, mari kita berikan perhatian dan pengawasan yang terbaik bahkan sesibuk apapun kita. Oleh karena itu kita harus membuat anak sibuk dengan aktifitas-aktifitas yang bermanfaat seperti berolahraga, menghadiri kursus-kursus/TPA, dan sebagainya.

Menurut Suhana (2018) dalam jurnal ilmiahnya, anak dengan usia 0-2 tahun tidak boleh terekspos dengan gawai walaupun penggunaanya positif (untuk belajar, dan sebagainya). Anak dengan usia 3-5 tahun hanya boleh menggunakan gawai selama maksimal 1 jam per hari. Sementara anak dengan rentang umur 6-18 tahun hanya boleh menggunakan gawai maksimal 2 jam per hari.

(dY.)